Teknologi terbaru untuk penanganan kecelakaan laut semakin berkembang pesat. Dengan tingginya jumlah kecelakaan laut yang terjadi setiap tahun, inovasi dalam teknologi menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan. Menurut data dari Badan SAR Nasional (Basarnas), sebanyak 1.100 kecelakaan laut terjadi di perairan Indonesia pada tahun 2020.
Salah satu teknologi terbaru yang sedang dikembangkan untuk penanganan kecelakaan laut adalah penggunaan drone. Drone dapat digunakan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan laut dengan lebih cepat dan efisien. Menurut Direktur Operasional Basarnas, Bambang Suryo Aji, penggunaan drone telah membantu tim SAR dalam menemukan korban kecelakaan laut dengan lebih cepat.
Selain itu, teknologi sonar juga menjadi salah satu inovasi terbaru untuk penanganan kecelakaan laut. Sonar adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda di dalam air, termasuk bangkai kapal dan korban kecelakaan laut. Menurut ahli kelautan, Prof. Dr. I Made Tama, penggunaan sonar dalam operasi pencarian dan penyelamatan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam menemukan korban kecelakaan laut.
Namun, meskipun teknologi terbaru ini sangat membantu dalam penanganan kecelakaan laut, masih diperlukan kerja sama yang baik antara berbagai pihak terkait, seperti Basarnas, TNI AL, dan pihak swasta. Menurut Kepala Basarnas, Marsekal Madya Bagus Puruhito, “Kerja sama antarinstansi sangat penting dalam menangani kecelakaan laut, termasuk dalam pemanfaatan teknologi terbaru.”
Dengan terus berkembangnya teknologi terbaru untuk penanganan kecelakaan laut, diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah kecelakaan laut dan meningkatkan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia. Sebagai masyarakat, kita juga perlu memahami pentingnya keselamatan laut dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesiapan dalam penanganan kecelakaan laut.