Mempertahankan Keanekaragaman Hayati di Ekosistem Laut Lhokseumawe


Mempertahankan keanekaragaman hayati di ekosistem laut Lhokseumawe merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan laut yang kaya akan sumber daya alam. Ekosistem laut yang sehat akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, termasuk sebagai sumber pangan, obat-obatan, dan pendukung ekonomi masyarakat sekitar.

Menurut Dr. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, keanekaragaman hayati di ekosistem laut harus dijaga dengan baik agar tidak terancam punah. “Keanekaragaman hayati merupakan salah satu aset penting bagi kehidupan manusia dan harus dipertahankan untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Salah satu langkah penting dalam mempertahankan keanekaragaman hayati di ekosistem laut Lhokseumawe adalah dengan menjaga kelestarian terumbu karang. Terumbu karang merupakan rumah bagi berbagai spesies laut dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Menurut Prof. Dr. Rili Djohani, Direktur The Nature Conservancy Indonesia, terumbu karang yang sehat akan mendukung kehidupan laut yang beragam.

Selain itu, pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan juga menjadi kunci dalam mempertahankan keanekaragaman hayati di ekosistem laut Lhokseumawe. Hal ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga industri perikanan. Menurut Dr. Sudirman Saad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Lhokseumawe, kolaborasi antarstakeholder sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut.

Dengan upaya bersama dalam mempertahankan keanekaragaman hayati di ekosistem laut Lhokseumawe, diharapkan lingkungan laut yang sehat dan lestari dapat terus terjaga untuk generasi mendatang. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, ahli biologi kelautan dari Universitas Hasanuddin, “Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keanekaragaman hayati laut agar tidak punah, karena hal itu akan berdampak pada kehidupan manusia secara keseluruhan.”